abdultalib

Impian diimpi dan dimimpi sekalian... Ketenangan...kesempurnaan...kebahagiaan... Hadir bersama keinginan dan harapan... Hilang bersama ketidaksampaian dan kekecewaan... Namun diruangkan iltizam dan kudrat... Bertawakal akhir qadak dan qadar... Impian menjadi kenyataan... Bila bermimpi ke Pulau Impian... Semoga tidak sesat didaratan... Tidak lemas dilautan....

Kampung halaman yang sudah terlalu lama aku tinggalkan... Aku rindu untuk mengail baung, terbul dan tenggalan... Aku rindu menghirup hembusan bayu segar desa tenteram... Aku rindu terjaga subuh hari dengan kokokan ayam... Aku rindu senja damai berkicauan burung... Semoga terubat rindu-rindu...

Setiap kali musim tengkujuh tiba....hampir separuh kebun ayah aku akan ditenggelami air.... Habis musnah segala tanaman...pisang...ubi kayu...keledek...sayur-sayuran... Kegelisahan ayah aku tentang hasil tanamannya menjadi pesta pula bagi kami yang masih mentah tak mengerti apa-apa... Kami akan menebang pisang...untuk dibuat rakit....selalunya rakit tersebut akan karam sebelum sempat dikayuh ke tengah paya... Kami mencari pula batang-batang buluh telur....disusun-susun menjadi pelantar atau rakit yang agak teguh... Kami belagak bagai nelayan primitif...menyauk ikan sepat...menajur haruan...melukah keli dan limbat...menjaring terbul dan baung...ah! cukup seronok.... Ayah sering marah...bimbang keselamatan kami yang memang langsung tak tau berenang... Kami berlagak seperti sudah tahu menjaga diri... Nostalgia....sering merindu detik walau sesaat untuk mengulanginya...untuk memperbaiki kesilapan lalu...untuk menikmati keindahan dulu...